Senin, 30 Agustus 2010

Enam Ketua PAC Hanura Didepak

PAC Protes Keputusan DPD Jabar

BOGOR - Konstelasi politik di tubuh DPC Partai Hanura terus memanas pasca batalnya musyawarah cabang (muscab) beberapa waktu lalu. Suasana itu semakin memuncak setelah DPD Hanura Jawa Barat membatalkan enam surat keputusan (Skep) Pimpinan Anak Cabang (PAC) yang baru dan mengukuhkan Skep PAC yang lama.

Terhitung sejak 21 Agustus 2010, Skep PAC peserta muscab lalu dinyatakan tak berlaku lagi atau dibatalkan oleh DPD Partai Hanura Jawa Barat. Hal itu tercantum dalam Skep No: Skep/A/015/DPD-Jabar/Hanura/VIII/2010 yang ditandatangani Ketua DPD Azhar Aung dan Sekretaris Muhammad Iriana.

Ketua DPC Partai Hanura Kota Bogor Reza E Satria mengatakan, terbitnya Skep pembatalan PAC baru oleh DPD Partai Hanura Jawa Barat itu, lantaran PAC lama dianggap lebih layak menjadi peserta Muscab Partai Hanura yang sempat ditunda.

“Pembatalan ini adalah hasil rapat pleno DPD Partai Hanura Jawa Barat pada Sabtu (24/7). Dengan keluarnya Skep ini, secara otomatis enam PAC lama berfungsi kembali dan berhak ikut dalam muscab lanjutan yang digelar Minggu (29/8),” kata Reza, kemarin. Ia menambahkan, dirinya akan tetap merangkul setiap pengurus PAC yang Skep-nya dibatalkan. Selain itu, pihaknya akan merangkul dan tetap diikutsertakan dalam musyawarah anak cabang (musancab) yang rencananya digelar dua bulan setelah muscab.

“Kita tetap merangkul mereka untuk bersama-sama membesarkan Hanura, karena mereka juga tetap kader Partai Hanura, terutama menjelang Pemilu 2014 mendatang,” kata Reza saat di Sekretariat Partai Hanura, Jalan Kresna, Bantarjati. Keenam ketua PAC lama yang Skep-nya dilegitimasi, antara lain Ketua PAC Bogor Selatan Amril Johan, Ketua PAC Bogor Barat Dicky, Ketua PAC Bogor Timur Doviadi, Ketua PAC Bogor Utara Bambang MD, Ketua PAC Tanahsareal Chaerul Anwar dan Ketua PAC Bogor Tengah Loeky Hendarsyah.

Sementara itu, Ketua PAC Tanahsareal yang baru, Dede Rudi, menyesalkan keputusan DPD Jabar tersebut. Menurut dia, keputusan DPD Jabar yang membatalkan Skep PAC dianggap mengada-ada dan sarat kepentingan politis. Atas keputusan DPD Jabar yang dianggap sepihak itu, para PAC baru menyatakan sikap bahwa keputusan itu dilakukan sepihak dan tak ada alasan logis. Serta, tak melalui mekanisme dan peraturan AD/ART Partai Hanura, “Skep baru itu membunuh karakter para PAC Hanura Kota Bogor dan melanggar HAM untuk berdemokrasi,” katanya mewakili PAC yang dibatalkan lainnya.

Di samping itu, lanjutnya, banyak terjadi kesimpangsiuran dalam penerbitan skep tersebut. Banyak konspirasi politik antara DPC Kota Bogor dengan DPD Jabar. Makanya, ia bersama ketua-ketua PAC yang Skepnya dibatalkan bakal mempertanyakannya ke DPD Jabar.

“Keputusan ini tak masuk akal dan kita akan mendatangi DPD Jabar guna mempertanyakannya,” terang Dede Rudi yang mengaku menggelar pertemuan di kediaman salah seorang ketua PAC di Bogor Utara.

“Beberapa hari ini, kami akan bertemu DPD Jabar karena keputusan ini hanya sepihak. Juga, menanyakan keputusan DPD. Sebab, sampai saat ini kami belum terima Skep tersebut,” tegasnya. (sal)

Faisal Alatas Siap Maju di Muscab Hanura

Bogor, Pelita

Setelah Sumiati. Faisal Alatas yang sekarang menjabat sebagai Wakil Ketua Bidang UKM DPC Partai Hanura Kota Bogor menyatakan siap mencalonkan dan dicalonkan dalam bursa pemilihan Ketua DPC Partai Hanura dalam Musyawarah Cabang (Muscab) yang rencananya akan digelar pada Juni mendatang.

Keinginan itu muncul dilatar belakangi niat pengenalan dan mengeksistensikan partai agar benar-benar dapat dirasakan manfaatnya bagi kesejahteraan rakyat.Menurut Faisal, rakyat adalah nafas garis perjuangan partai. Hanura yang lahir dari kepentingan rakyat harus dapat dirasakan dan dimiliki oleh rakyat. Tanpa rakyat, Hanura tidak akan berarti apa-apa dan tidak akan semakin besar seperti saat ini.

"Alhamdulillah, meski terbilang baru, karena penokohan Ketua Umum Partai serta dedikasi para caleg pada pileg lalu, di Kota Bogor telah menghantarkan tiga wakil rakyat dari politis Hanura yang kini tergabung dalam Fraksi Golkar -Hanura di DPRD Kota Bogor." ungkap Faisal yang kini sedang aktif sebagai anggota Pansus Pembahasan Raperda Penyertaan Modal pada BPD Jabar dan Banten ini.Meski terbilang baru, lanjut Faisal, ia akan mendedikasikan dirinya demi membesarkan dan kemajuan partai. Terlebih pada para penerus dan kader, bahkan untuk menjaga hubungan baik dengan para konstituennya, Faisal mengaku selalu melakukan koordinasi berupa kunjungan atau silaturahim berupa pertemuan-pertemuan.

Tidak jarang kita ikut dalam berbagai kegiatan para pengurus dan kader serta konstituen. Selain untuk silaturahim, ini tentu akan mempererat hubungan emosional dengan sesama," tambah Faisal yang kini duduk di Komisi B DPRD Kota Bogor yang membidangi perekonomian dan keuangan.Meskipun demikian, kata Faisal, pilihan menjadi Pimpinan Cabang bukanlah segala-galanya. Ketidakterpilihan bukan berarti mematahkan semangat untuk terus berjuang mengeksistensikan partai. Suara pemilih sepenuhnyadikembalikan kepada pimpinan partai di tingkat anak cabang.

Kita mengedepankan asas demokrasi dan keterbukaan. Bagi siapa saja yang akan mencalonkan dan dicalonkan mesti tidak ada pemaksaan kehendak dan segal prilaku yang dapat merusak citra partai, lanjut Faisal yang kini juga menjadi Sekretaris Pansus Tala Tertib DPRD Kota Bogor. Menurutnya, kepercayaan dari rakyat itu merupakan modal yang sangat berharga bagi partainya. Untuk itu. ia pun tidak akan rela bila kepengurusan yang terpilih melalui muscab pada Juni mendatang hanya mementingkan jabatan atau kedudukan semata tanpa memperhatikan aspirasi konstituen. "Ini artinya semangat konstituen terhadap partai sangat baik.Kepercayan ini yang harus kila jaga dan saya ingin menjaga penuh kepercayaan itu," ujar Faisal menegaskan, (ck-19)